Sabtu, 20 Agustus 2011

21

Tidak terasa beberapa hari yang lalu saya telah berhasil mengulang tanggal dan bulan yang sama dalam hidup saya.

Bagi sebagian orang, mungkin yang namanya ulang tahun adalah saat-saat spesial yang paling ditunggu. Sampai saking bersemangatnya mereka hingga sering H-1 mereka tidak bisa tidur, memikirkan apa kejutan yang akan terjadi di hari spesial itu. Sebenarnya saya juga tidak bisa tidur di H-1, tapi memang karena jam tidur saya yang aneh..hehe..

Bagaimana dengan saya? Sudah beberapa tahun belakangan ini saya memiliki cara pandang yang berubah tentang makna ulang tahun. Saya menjadi orang yang selalu berusaha menyembunyikan tanggal lahir saya dari orang lain. Aneh memang...kalau kata orang "sok misterius" hahaha..

Saya sengaja menyembunyikan tanggal lahir karena beberapa alasan. Kenapa? Karena orang-orang pintar membuat saya bingung tentang kapan sebenarnya saya lahir, mereka tidak menemukan kata mufakat antara mana yang benar, apakah kalender dengan perhitungan Matahari atau perhitungan Bulan, jadi saya tidak yakin kapan tanggal sebenarnya saya lahir (ini bercanda....tapi boleh juga! XD). Salah satu alasan adalah saya sengaja, antara menjadikan hari itu biasa saja atau malah spesial dengan membiarkan tanggal lahir saya diketahui oleh hanya sedikit orang. Dengan seperti itu, saya saya tau mana orang-orang yang memang benar-benar perhatian dengan saya, mereka tidak hanya menganggap saya sebagai teman atau saudara hanya ketika mereka butuh. Tapi ternyata keberadaan sosial media sedikit mengacaukan tujuan tersebut..hahaha..satu orang mengucapkan lewat sosial media, orang-orang lain yang lihat akan ikut-ikutan ngucapin (walaupun begitu saya tetap bisa tau mana yang memang benar-benar ingat). Terima kasih bagi teman-teman dan saudara-saudara yang mengucapkan melalui sms, telpon atau secara langsung.

Alasan lainnya adalah, akhir-akhir ini saya sedang berusaha untuk memaknai tiap hari, minimal tiap minggu yang telah saya jalani. Saya melakukan sesuatu yang pernah saya baca disebuah tulisan (lupa tulisan siapa). Saya memperkirakan sampai umur berapa saya hidup, dan membagi perkiraan hidup saya dalam tiap minggu. Setiap minggu saya menghitung mundur sisa perkiraan hidup saya (saya pribadi menghitung dengan membayangkan saya memiliki sejumlah kelereng yang jumlahnya sama dengan perkiraan umur saya dan tiap minggu membuangnya satu-persatu), dan merenungkan apa yang telah saya lakukan selama seminggu sebelumnya, apakah saya menjadi lebih baik atau tidak. Dengan seperti itu saya tidak perlu menunggu selama satu tahun untuk merenungkan apa, siapa, bagaimana, mengapa saya selama setahun belakangan dan tahun selanjutnya. Dengan begitu rasa spesial di tanggal tertentu menjadi semakin pudar.

Tambahan, saya juga menghindari ditodong orang untuk traktiran!! hahaha....dan juga saya takut dengan berbagai kejutan dan dipermalukan di depan umum.

Tapi bagaimana pun dengan tambahan buntut ini saya sedikit menyadari berbagai perubahan. Tanpa bermaksud apa-apa, tapi saya merasa bahwa pandangan saya terhadap kehidupan sekitar jauh berbeda. Saya kadang menjadi semakin lupa dengan kebutuhan saya sendiri, walau kadang muncul suatu perasaan pamrih ketika akhirnya orang menjadi memanfaatkan saya.

Menyadari hal itu, harapan saya di tahun ini adalah semoga saya menjadi semakin memiliki rasa empati, sehingga bisa membantu orang-orang disekitar saya; memiliki kesabaran dan keikhlasan sehingga tidak akan muncul suatu rasa pamrih ketika membantu mereka; dan menjadi lebih bijaksana sehingga ketika membantu orang bukan malah menjadikan masa depan mereka menjadi tergantung orang lain atau dengan kata lain agar orang yang saya bantu menjadi lebih baik atau mandiri. Oh iya...dan tentunya semoga semua doa yang terucap dikabulkan...aamiin...

Sekian
KEEP MOVING FORWARD! (^^,)