Sabtu, 03 Desember 2011

Galau Mahasiswa Tingkat Akhir

Wah udah lama g ngeblog...


Yah...Akhir-akhir ini saya sedang (merasa) sangat sibuk. Laporan magang, skripsi, kuliah, magang, dan berbagai hal lain...Dari berbagai hal tersebut, hanya magang dan kuliah yang sebenernya saya lakukan sisanya hanya sibuk dipikiran..hahaha...makanya saya bilang "merasa sangat sibuk"...
Sudah menjadi kebiasaan umum, atau mungkin hanya saya sendiri, ketika sudah berada diujung dunia perkuliahan seperti ini, banyak sekali hal-hal yang bikin (sedikit) tertekan. Saya sendiri sekarang sedang membingungkan apakah harus fokus untuk ngerjain skripsi biar cepet lulus atau memilih skripsi sambil tetap magang yang berarti proses pembuatan skripsi juga mungkin akan sedikit terhambat.
Saya masih tidak tau jawaban mana yang tepat bagi kondisi saya sekarang. Saya sangat ingin lulus cepat, siapa juga yang tidak mau? Tapi yang menjadi pertimbangan saya saat ini adalah apa modal saya menghadapi kehidupan setelah lulus? sudah cukup kah pengalaman saya? sudah berwarnakah CV saya sehingga setelah lulus tidak perlu galau lagi kesulitan mencari tempat untuk bekerja, tempat penopang hidup mandiri?...Yah sebagai anak terakhir dan satu-satunya anak lelaki dalam keluarga saya, setidaknya saya tidak boleh selalu menyusahkan keluarga, lebih bagus lagi kalau saya bisa menjadi tumpuan keluarga. Dan melihat modal saya yang sangat minim itu, maka saya berkeputusan untuk mencari pengalaman dengan cara magang dan berusaha agar skipsi saya bisa selesai sebelum tenggat waktu yang ditetapkan (karena ada syarat lulus dalam waktu tertentu karena saya mendapat beasiswa).
Kalau dipikir-pikir, untuk saat ini nasib kelancarannya ada di tangan saya pribadi. Tempat saya magang sudah memberi lampu hijau, bahkan sangat mendukung saya untuk mengambil data di sana; dosen pembimbing juga sangat supportif dengan apa yang saya inginkan; keluarga sudah menyerahkan seluruh kepercayaannya kepada saya (orang tua tidak pernah menanyakan sudah sejauh mana skripsi saya, namun selalu memberi semangat, mereka tidak mau memberikan tekanan terhadap saya), keluarga Oom dimana saya tinggal sekarang juga memberi kebebasan bagi saya untuk melakukan apa saja yang menurut saya nyaman bagi studi saya.
Sekarang saya harus bisa mempertimbangkan bagaimana cara yang paling tepat bagi saya. Pencarian pengalaman untuk manfaat di masa yang akan datang bisa saya dapat, skripsi yang isinya tidak hanya bermanfaat bagi saya juga bisa diselesaikan pada waktu yang tepat (karena bisa saja saya selesai skripsi cepat namun isinya hanya seakan sebagai syarat asal saya lulus saja). Saya tidak boleh iri dengan pencapaian orang lain, karena saya berbeda dengan orang lain. Orang lain bisa jadi sudah siap untuk lulus cepat, modal mereka sudah cukup, atau mungkin tidak punya tanggungan setelah lulus, atau memang mereka tidak peduli dengan hal-hal semacam itu, dsb.
Semoga saya bisa tetap terus menjaga komitmen dan bisa konsisten menjalaninya.
Saya percaya ketika saya menyertakan orang lain ke dalam cita-cita saya, maka cita-cita tersebut akan sangat bermakna dan kemungkinan untuk terkabul menjadi lebih besar...Aamiin...


*ditulis dalam kejenuhan ketika sedang mengumpulkan jurnal untuk referensi membuat info memo*
**besok rabu saya harus bisa mempertahankan info memo di depan Dosen Pembimbing agar  bisa dilanjutkan menjadi proposal skripsi....doakan saya! :D**
***semoga bisa menambah pandangan teman-teman yang memiliki masalah yang sama. Jangan terlalu membandingkan kita dengan orang lain, karena kebutuhan, prioritas dan kepentingan kita memang berbeda***