Sabtu, 30 Juli 2011

Siapa Sih yang Nentuin Halal dan Haram?

Inget beberapa dialog keluarga di film Alangkah Lucunya Negeri Ini:
dialognya insya Allah kaya gini *agak lupa*:

Ibu *lagi ngerjain TTS*: "Siapa sih yang nentuin halal dan haram?"
Ayah: "MUI!"
Ibu: "bukan...5 huruf kok...."
Anak: "ALLAH, bu!"

Hahaha....kadang hal-hal sepele bahkan dasar seperti itu kita sering melupakannya..

Seperti halnya kita menilai benar dan salah terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain..mungkin untuk beberapa hal tidak masalah atau bahkan mungkin dianjurkan untuk mengingatkan orang lain...namun sadarkah kita kadang kita menyimpulkan benar atau salah, pahala atau dosa atas apa yang sebenarnya kita sendiri tidak mengerti dan paham, yang kita hanya baru curi dengar dari obrolan atau baca sekilas dari tulisan orang lain? kadang kita menarik kesimpulan dari sesuatu yang kebenaran informasinya pun masih simpang siur (inget cerita "Pasar Sapi dan Pasar Saham)...

Lebih parahnya lagi, kadang kita memaksakan kehendak kita agar orang lain sepaham dengan kita, kalau mereka tidak mau, kita akan menebar ancaman, aniaya, teror terhadap orang yang tidak sepaham dengan kita (insya Allah dan semoga saya tidak seperti itu).

Saya sendiri kadang-kadang juga ragu-ragu sebenarnya apa yang saya lakukan benar atau tidak untuk beberapa hal yang kata orang lain salah apabila saya lakukan. Tapi saya yakin kalau selama apa yang saya lakukan tidak menyakiti orang lain atau membuat kerusakan bagi dunia ini, walaupun mendapat tentangan dari orang lain, dan jika hati saya berkata saya memang harus melakukan hal itu, maka akan saya lakukan. Urusan benar atau salah, dosa atau tidak, biar Allah yang menentukan.

Begitu juga saya berusaha membuat mindset seperti itu ketika menilai orang (walau yang satu ini masih susah dan sering saya langgar), saya berusaha untuk berpikir bahwa apa yang orang lain lakukan (untuk hal2 yang saya masih belum yakin) biarlah itu urusan mereka dengan Tuhan.

Siapa kita hingga sebegitu kurang ajarnya mendahului Yang Maha Menilai?


*maaf bagi pencinta film ALNI kalau saya ngasal dalam mencuplik dialog dalam film itu :D 
*hanya pemikiran pribadi, tidak ada maksud untuk menyindir atau mendiskreditkan seseorang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar