Minggu, 15 Mei 2011

Aktivitas Baru, Teman Baru

Hari minggu yang luar biasa!!!!

Pagi ini beda dengan minggu-minggu pagi yang sebelumnya, yang biasanya saya isi dengan masih molor di tempat tidur. Saya berusaha bangun pagi dan bersiap-siap untuk pergi ke RSCM untuk berkunjung menjenguk anak-anak yang menderita kanker. Sebenarnya saya sudah memiliki keinginan untuk melakukan ini sejak sekitar 1,5 tahun yang lalu, namun karena kalah dengan rasa malas, baru kali ini saya bisa melakukannya.

Pertama-tama saya ingin sekali ikut menjadi relawan di sebuah yayasan yang beraktivitas di RS Kanker Dharmais, namun setelah kemaren dihubungi, ternyata mereka ada masa pendaftaran bagi para relawan, dan kebetulan sudah lewat sehingga harus nunggu 6 bulan lagi untuk mendaftar.
Akhirnya saya memutuskan untuk ke RSCM saja, setelah dengar informasi dari teman sekampus yang telah terlebih dulu bergabung dengan relawan sebuah yayasan yang beraktivitas di RSCM. Walaupun hari ini saya belum bisa gabung jadi relawan karena mereka tidak beraktivitas hari ini, namun saya masih bisa masuk dan menjenguk beberapa anak yang sedang dirawat disana.

Pagi ini aktivitas di rumah sakit ini masih belum begitu rame, kami  langsung menuju ke bagian anak dan melihat dalam sebuah ruangan terisi beberapa ranjang yang semuanya hampir penuh dengan anak-anak kecil, yang sewajarnya mereka ada di luar ruangan, berlari-lari dengan teman-teman sebayanya. Mereka terbujur lemas, mungkin ada beberapa yang sudah terlihat segar. Kami langsung menuju ke sebuah ruangan yang sengaja dipisahkan dari ranjang yang lain. ruangan kecil yang berisi 6 ranjang, 4 diantaranya terisi.

Pintu Utama RSCM
Di paling sudut, ada pasien yang bernama Risma. Seorang remaja 16 tahun (dia baru kemaren ulang tahun) yang terbujur lemas, badannya sangat-sangat kurus, namun kaki sebelah kanannya membengkak, kalau tidak salah karena kanker tulang. Dia sangat senang ketika teman saya memberikan hadiah ulang tahun sebuah boneka kucing, terlihat sekali dia sangat menyukainya. Dia ditunggui oleh ibunya.

Di samping ranjang Risma, ada seorang anak yang bernama Mirza. Orangnya malu-malu untuk ngomong. Sedang teman saya mengajak ngobrol Risma, saya kebanyakan ngobrol dengan nenek yang menunggui Mirza ini. Mirza baru kelas 5 SD, dia tinggal di Sunter. Menurut cerita neneknya, dia ditinggal oleh ibunya nikah lagi dengan orang lain, sehingga sekarang dijaga oleh neneknya. Saya tidak berani tanya yang aneh-aneh, padahal otak ingin tau ini pengen banget mengorek lebih dalam tentang keluarga Mirza, jangankan tentang keluarganya, tentang penyakitnya pun saya tidak berani bertanya, hanya dapat menyimpulkan dari cerita neneknya. Dari yang saya dengar, Mirza ini sudah seminggu di rawat di rumah sakit ini, seperti penderita kanker lainnya, penyakit yang diderita sering kambuh. Neneknya bercerita bahwa untuk sebulan Mirza bisa 2-3 kali transfusi darah. Satu yang bikin saya salah tingkah adalah saat beliau mengeluhkan tentang biaya yang harus dikeluarkan... Saya tidak tau harus ngomong apa...Satu hal yang bikin saya semakin tercengang adalah sang nenek ternyata pernah terserang stroke, sehingga dia kesulitan untuk berbicara dengan jelas....semoga Allah mengangkat derajat mereka....


Setelah beberapa lama akhirnya kita pamitan. Pas pamitan saya kenalan lagi dengan seorang anak kecil yang dari tadi keliatan seger banget, Namanya Marino. Rambutnya tipis mengarah ke botak, mungkin gara-gara efek obat. Saya melihat semangat dalam dirinya, walaupun saya tau rasa sakit yang dideritanya sangat berat.


Mungkin itu yang bisa saya ceritakan sekarang...sumpah bingung gimana cara mengungkapkannya.
Tapi yang jelas, saya merasa melihat diri saya, ibu saya, dan keluarga saya di dalam orang-orang tersebut. Saya ingat bagaimana dulu banyak mendapat bantuan dari orang-orang disekitar untuk penyembuhan ibu. Jadi kedepannya saya ingin sekali membantu mereka lebih dari sekedar hanya menjenguk dan menemani bercerita, saya ingin sekali membantu mereka dari segi material. Semoga saya diberi rezeki untuk melakukannya.


Semoga Alah selalu memberikan kesabaran terhadap anak-anak itu dan keluarganya, mempermudah segala cara pengobatannya, dan memberikan keikhlasan kepada mereka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar