Selasa, 14 Juni 2011

Catatan Pribadi Saya: Menyikapi Pendapat Orang Lain

Beberapa waktu lalu saya membaca rally tulisan tentang mantan presiden Soeharto yang ditulis di vivanews beberapa hari belakangan ini. Namun tulisan ini tidak akan membahas tentang hal itu.

Terlepas dari penilaian orang tentang kesengajaan tulisan itu dibuat untuk membuat opini publik karena isu pemberian gelar pahlawan kepada Pak Harto, saya mendapatkan beberapa pelajaran dari hal ini..

Dari komentar-komentar di bawah tiap tulisan kita bisa baca bahwa tidak sedikit orang yang memiliki pandangan negatif terhadap beliau, namun tidak sedikit pula yang mengelu-elukan beliau. Banyak orang yang merasa negara ini belum pernah sehebat kala dibawah kepemimpinan beliau, namun ada pula yang berpendapat bahwa beliau terlalu banyak membuat orang menderita. Saya? saya yakin kalau semua orang itu sebenarnya memiliki fitrah yang baik, kalau pun orang tersebut berbuat salah, pasti ada alasan dibalik semua itu, dan saya pun apabila berada di posisi beliau belum tentu bisa berbuat apa-apa.

Pelajaran yang saya dapat adalah setiap kita mengambil suatu keputusan atau memutuskan untuk bersikap tentang sesuatu, kita harus siap dengan segala feedback dari orang-orang yang memiliki ikatan dengan keputusan tersebut, bisa jadi kita akan mendapat berbagai sanjungan atas keputusan yang kita buat, namun pasti ada juga respon negatif, celaan atau kritikan, atas keputusan itu. Pasti akan ada suatu pro dan kontra, karena tiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam menyikapi suatu hal.

Kadang saat kita khawatir dengan bagaimana respon orang atau saat kita sudah mendengar bahwa banyak orang yang menentang keputusan kita, kita menjadi takut untuk menjalankan keputusan itu atau kalau sudah berjalan kita jadi ragu untuk menlanjutkannya, walaupun kita tau sebenarnya itu adalah keputusan terbaik yang bisa kita lakukan.

Yang saya dapatkan dari kisah Pak Harto dan beberapa pemimpin-pemimpin lainnya adalah mereka berani mengambil keputusan penting walaupun hal itu akan menurunkan krediblitas mereka dimata orang-orang..yah meskipun mengambil keputusan itu memang sudah menjadi kewajiban dari pemimpin-pemimpin tersebut, namun hal itu sangat susah. Saya sering kali memiliki rencana yang menurut saya akan menghasilkan sesuatu yang bagus, namun saya sering tidak jadi merealisasikannya karena saya tidak memiliki keberanian tersebut.

Oh iya, akhir-akhir ini juga santer terdengar berita tentang Ny. Siami. Seorang ibu yang dikucilkan oleh masyarakat disekitarnya hanya karena dia mengajari nilai kejujuran kepada anaknya. Anaknya yang cerdas dipaksa oleh guru disekolahnya untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian berlangsung. Ny. Siami tidak terima dan melaporkan kecurangan tersebut, namun apesnya dia malah dimusuhi oleh orang-orang di kampungnya dan diusir dari kampung itu karena dianggap mencemari nama baik kampung dan sekolah. Ya...begitulah kondisi yang sering terjadi, pendapat mayoritas sering dianggap yang paling benar. Namun setelah terekspos oleh media, dukungan kepada keluarga Ny. Siami menjadi gencar.

Saya salut kepada ny. Siami karena sangat berani memperjuangkan apa yang menurut dia benar. Hal yang sangat susah untuk dilakukan ketika orang-orang disekitar kita telah terbiasa mengatasnamakan kebersamaan atau nama baik untuk membiarkan perbuatan salah dilakukan.

Semoga saya mampu mengambil dan menerapkan apa yang saya pelajari hari ini, menjadi berani menjadi diri saya sendiri, berani tetap teguh terhadap apa yang saya anggap benar, tidak didikte oleh orang lain. Masa depan kita ada di tangan kita sendiri, orang lain tidak akan peduli akan menjadi apa kita di masa yang akan datang.

Ada beberapa pepatah: "Stand for what is right even if you stand alone" dan "We can't please everybody", pertahankan apa yang Anda anggap benar walaupun mungkin hal itu akan membuat Anda tersakiti dan apa pun yang kita lakukan pasti tidak akan mampu memuaskan semua orang, maka jadilah diri sendiri!

Tulisan ini hanya pendapat pribadi dan dikhususkan untuk saya pribadi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri saya dan yang berkenan membaca....
(^^,)

2 komentar:

  1. Well, aku pernah merasakannya *sering malahan*, but sekarang aku lebih ke nunjukin kompetensi kita daripada heboh berkoar-koar..

    Aku yakin, lama-lama keliatan kok, mana yg berkualitas ^^

    Nice post, aku baru berkunjung nie.. lanjutkan menulis (^_^)/

    BalasHapus
  2. Rizaaaaaaa, entah aku yg udah ngantuk apa aku udah ngantuk ya? hehe, nie coment buat postingan sebelumnya : "sederhana dalam mengungkap kebahagiaan"

    Harap maklum, hehehe...

    Keep moving forward ^^

    BalasHapus